Latest News

Pemohon E-Paspor Semakin Meningkat

Pemohon E-Paspor semakin meningkat, Layanan e-paspor yang dilaksanakan di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya kini semakin meningkat. Pasalnya pada tahun lalu pemohon dokumen tersebut rata-rata hanya mencapai 800–900 orang. Sedangkan untuk tahun ini dengan jumlah itu meningkat menjadi sekitar 1.000 pemohon setiap bulan.

Pemohon E-Paspor Semakin Meningkat

Pemohon e-paspor semakin meningkat lantaran tidak semua kantor imigrasi dapat melayani dokumen tersebut. Di Indonesia hanya ada tiga kantor imigrasi yang ditunjuk. Yakni, dari Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Batam, Surabaya, dan Jakarta. Oleh karena itu, bagi pemohon dari berbagai daerah yang berbondong-bondong datang ke tiga kantor layanan tersebut. Akibatnya, hingga saat ini terjadi peningkatan dibandingkan pada tahun lalu.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya di Sidoarjo Agus Widjaja menerangkan, bahwa bagi pemohon di wilayahnya banyak yang berasal dari luar Jawa. Misalnya, Papua, Bali, Kalimantan dan Makassar. Mereka lebih memilih e-paspor dengan alasan fasilitas dan kemudahan yang didapat dari dokumen tersebut. ’’Salah satunya yaitu bebas visa untuk berkunjung ke beberapa negara, seperti Jepang, misalnya. Sehingga Pemohon E-Paspor semakin meningkat,’’ terangnya.

Banyaknya jumlah pemohon sebenarnya tidak menjadi masalah. Hanya saja, pria yang akrab disapa dengan panggilan Awi itu sering kebingungan. Dia harus memberikan ruangan sendiri hanya untuk di sediakan bagi pemohon dari luar Jawa. Misalnya, pemohon yang datang dari Sorong mendarat di Surabaya pukul 11.00. Mereka tidak dapat dilayani karena antrean layanan telah ditutup. ’’Secara prosedur yang sudah ada, pemohon terlebih dahulu harus mengambil nomor antrean pada keesokan harinya,’’ kata Awi.

Namun, pihaknya tidak dapat serta-merta menerapkan prosedur tersebut. Ada sisi kemanusiaan yang perlu untuk diutamakan. Oleh karena itu, Awi sering sekali memberikan ruangan khusus bagi pemohon e-paspor yang datang dari asal luar Jawa. ’’Pertimbangan yang kami berikan hanya aspek kemanusiaan, tidak ada maksud selain itu,’’ tegasnya.

Pada dasarnya prinsip dasar e-paspor sama seperti paspor biasa. Hanya saja cara kerjanya yang berbeda. Buku e-paspor dilengkapi dengan chip yang tertempel di lembar belakang. Chip itu sudah merekam seluruh data diri pemilik paspor. Mulai dari sidik jari, mata, tinggi badan, bentuk wajah, sampai tanda identitas lainnya yang dimiliki oleh pemilik.

Sistem pengecekannya juga berbeda dari keduanya itu. Kalau paspor lama dengan menggunakan sistem scan barcode yang dilakukan oleh petugas. Setelah itu, petugas akan mencocokkan data monitor dengan kondisi fisik pemilik paspor yang sebenarnya. ’’Dengan sistem itu sangat rentan sekali untuk dapat dipalsukan,’’ tutur Awi.

Nah, untuk e-paspor lebih simpel. Pemilik cukup dengan cara menggesek lembar yang tertempel chip di pintu otomatis. Pintu tersebut sudah dilengkapi alat sensor untuk dapat membandingkan data chip dengan pemilik yang melewati pintu tersebut. Jika diketahui tidak sama, dengan otomatis alarm akan berbunyi. ’’Di Indonesia baru ada tiga bandara yang memiliki peralatan seperti itu. Yakni, Juanda, Bali dan Soekarno-Hatta,’’ ungkapnya.

Selain memperoleh keuntungan bebas visa, lanjutnya, ada juga beberapa negara yang saling bekerja sama satu sama lain. Mereka pun menerapkan kebijakan-kebijakan. Salah satunya ialah, bagi pengguna e-paspor yang sudah keluar masuk negara tersebut dengan lebih dari dua kali tidak perlu untuk melewati pintu pemeriksaan. Mereka dapat melalui pintu biasa untuk warga setempat. ’’Fasilitas yang telah disediakan itu sudah mulai dipahami oleh masyarakat. Oleh sebab itu, banyak juga yang pada akhirnya berpindah dari paspor biasa ke e-paspor,’’ terangnya.

Kabid Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian yakni Sandi Andaryadi menuturkan, meski kian meningkat, untuk pengurusan paspor reguler masih aman. Memang ada saja kendala yang sering dikeluhkan oleh masyarakat. Namun, kendala itu hanya bersifat teknis saja. Misalnya, jaringan online yang sedang bermasalah. ’’Sedangkan secara sistem, apa yang telah berlangsung tidak ada masalah,’’ paparnya.

Dia juga memberikan apresiasi bagi pemohon e-paspor. Langkah mereka yang dilakukan secara tidak langsung termasuk upaya untuk mengamankan data pribadi. Sebab, kemungkinan e-paspor dipalsukan sangat kecil sekali. ’’Sebab tingkat pengamanannya sangat bagus,’’ tutupnya.

0 Response to "Pemohon E-Paspor Semakin Meningkat"