Paspor Haji Indonesia Diberlakukan dan Ini Syaratnya

Paspor Haji Indonesia – Mengapa harus paspor haji yang diberlakukan? Untuk dapat menjawab atas pertanyaan itu, ingatan pun terlempar kembali ke beberapa tahun yang lalu 1994, yakni pada saat sedang maraknya yang namanya overstay (kelebihan waktu menetap) di Arab Saudi. sejumlah jamaah umrah yang memegang paspor berwarna hijau, sengaja tidak langsung kembali ke Tanah air dan lebih memilih untuk lebih lama berada di Arab Saudi. Dengan alasan yang bermacam-macam, ada yang hendak mencari pekerjaaan atau ada juga yang sedang menunggu waktu tibanya musim haji. Pada waktu itu, fenomena overstay tersebut selalu mendapatkan sorotan tajam dari berbagai media di negara kerajaan itu. Pemerintah Arab Saudi, terus memperhatikan dengan lebih serius mengenai persoalan tersebut. Sebenarnya, dari Pemerintah Indonesia sudah melakukan segala upaya untuk mengantisipasi hal seperti ini, dengan memberlakukan paspor coklat. Tepatnya, langkah tersebut sudah sejak lama diberlakukan, yakni pada masa Menteri Agama masih dijabat oleh Dr H Mukti Ali. Ketika itu, namanya bukan lagi paspor coklat.

Ini memang belum menjadi paspor khusus dan pemakaian paspor pada umumnya hijau masih ditolerir. Hanya saja, sejak tahun 1994 sudah mulai dibahas dalam Undang-undang Keimigrasian, dalam salah satu Undang-undang yang pasalnya mewajibakan pengguna paspor coklat untuk haji. Sejak dari situlah, tidak boleh sama sekali jamaah haji menggunakan paspor umum (hijau) untuk pergi ke Tanah suci dalam rangka melaksanakan ibadah haji. Pelarangan yang terkait dengan upaya mencegah overstay usai melaksanakan ibadah haji, terutama umrah di bulan suci Ramadhan. Meski begitu, adanya aturan tersebut tidak serta merta menghentikan adanya paspor haji Indonesia yang berwarna hijau. Ada juga yang mendapatkan undangan pemerintahan kerajaan Arab Saudi yang menggunakan visa ziarah dan menggunakan visa umrah.

Dari tahun ke tahun seringkali ditemukan pemegang paspor hijau saat tiba musim haji. Seperti pada musim haji tahun 1428 Hijriyah lalu, jumlah jamaah haji yang memiliki paspor hijau hingga mencapai puncaknya. Menag pernah mengungkapkan, ada sekitar 1.912 paspor haji Indonesia yang ditahan oleh Pemerintah Saudi disebabkan belum membayar sejumlah kewajiban, baik itu di Mina maupun Arafah. Pemberlakuan paspor haji Indonesia yang berwarna coklat, menurut dari Menag RI pada periode 1993-1998 Dr dr KH Tarmizi Taher, sebenarnya ini ditunjukkan hanya untuk melindungi jamaah. Sebab ketika itu, banyak jamaah haji yang diiming-imingi dari berbagai pihak yang mempengaruhi. Setelah usai melaksanakan ibadah haji untuk jalan-jalan ke berbagai tempat dan negara.

Ketika itu ada iming-iming dari berbagai pihak tertentu yang memberikan tawaran setelah usai melaksanakan ibadah haji, jamaah nantinya akan dibawa kemana. Dengan adanya perlindungan secara Undang-undang  dan model paspor haji, maka tidak dapat digunakan ke tempat yang lainnya. dengan demikian jamaah juga dapat terlindungi dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab atas perlakuannya. Kita wajib memaklumi, jamaah haji kita itu pada umumnya orang desa, buta huruf, tidak mengerti apapun dan mudah sekali untuk di tipu. Oleh sebab itu, dari berbagai pihak di Tanah air sudah seharusnya mengikuti segala aturan yang ada di Saudi, selaku tuan rumah haji. 

Dalam pembuatan paspor haji Indonesia dalam ketentuaan umumnya adalah sebagai berikut:

1.Bagi calon jamaah haji diterbitkan paspor biasa dengan 48 halaman.

2.Sebelum keberangkatan masa berlaku paspor jamaah haji paling sedikitnya adalah 6 bulan.

3.Pengajuan permohonan dapat dilaksanakan secara perorangan (mandiri) atau diurus langsung oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/kota.

4.Nama calon jamaah haji yang telah tercantum pada paspor paling sedikit terdiri dari 2 suku kata dan maksimal 4 suku kata.

5.Pada proses penerbitan paspor untuk jamaah haji yang dilkukan dengan melalui Sistem Penerbitan Paspor Terpadu (SPPT) yakni bagi pemohon paspor datang langsung ke Kantor Imigrasi dengan membawa segala persyaratan lengkap dan pada hari yang sama dilakukan pengambilan data biometrik foto dan menjalankan wawancara.

Tweet