Paspor Berangkat, Pemberangkatan jamaah haji pada musim haji tahun 2017 ini yang dimulai dari Madinah menuju Makkah telah berlangsung sepekan terakhir. Sejumlah masalah mengemuka, salah satunya itu mengenai paspor jamaah haji. Kepala Daerah Kerja Madinah yakni Amin Handoyo mengimbau kepada jamaah haji Indonesia agar mengikuti aturan terkait dengan paspor. Hal itu dikarenakan masih banyak paspor jamaah yang ditemukan tidak sesuai saat pengecekan ketika akan berangkat.
"Jamaah haji Indonesia diminta agar mengikuti aturan yang ada. Kadang masih ada saja diantara mereka yang tidak mematuhi aturan dengan tidak serahkan paspor berangkat, misalnya jamaah haji yang pindah ke bus lain," terang Amin.
Pada saat ditemukan jumlah paspor yang tidak sesuai dengan jumlah jamaah haji yang ada, bus tersebut tidak akan berangkat. Itu akibat jamaah tidak serahkan paspor berangkat. Menurut Amin, hal ini yang seringkali menjadi kendala saat di lapangan.
Amin dengan tegas menuturkan bahwa paspor jamaah mutlak diserahkan ke wukala (penyelenggara haji Saudi di bandara). Sedangkan untuk paspor petugas pada prinsipnya dibawa oleh masing-masing petugas.
"Ada juga jamaah karena ingin bergabung dengan jamaah lain, paspor dibawa sendiri tidak di serahkan. Kemudian kami wajib menyusulkan. Oleh sebab itu, kami mohon agar jamaah selalu mematuhi aturan yang sudah ditetapkan. Kalau ada sesuatu yang belum diketahui atau dipahami lapor, lebih baik melapor di depan tapi masalah selesai dengan cepat daripada harus diam tapi bermasalah di belakang, itu yang akan menjadi suatu kendala," tegasnya.
Selain mengenai persoalan paspor, adapun kendala yang lainnya terkait dengan sistem e-hajj. Contoh halnya, saat ini dalam data entri pemberangkatan jamaah haji Indonesia pada gelombang pertama telah tertulis jamaah melakukan perjalanan dari Makkah ke Madinah. Padahal semestinya dari Madinah ke Makkah.
"Lah, kalau seperti itu kita harus menginput satu persatu sedangkan jamaahnya ada sebanyak 450 orang. Itu sudah sangat melelahkan bagi kita dan wukala," terang Amin.
Jelas Amin, pada tahun ini penerapan e-hajj sangat ketat dan tidak ada toleransi kesalahan. "E-hajj ini merupakan aturan dari mereka tapi kita masih bisa untuk membicarakan dengan petingginya. Apabila sistem menolak kita untuk dapat membuat laporan," papar Amin.
Dia juga menambahkan akan bertemu dengan wukala dengan maksud agar sistem transportasi lebih dipermudah.
0 Response to "Jamaah Tidak Serahkan Paspor Berangkat"