Waspadai biro dan selain visa haji, Waspada Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Indonesia (Amphuri) yang berasal dari Jawa Tengah - Daerah Istimewa Yogyakarta yakni Endro Dwi Cahyono mengatakan seseorang yang melakukan penipuan dengan menggunakan modus kejahatan dengan melarikan uang jemaah sudah ada sejak dulu, tidak pada saat ini saja. Sebagai negara muslim yang terbesar dbanding agama lainnya, tentu bisnis haji dan umrah selalu menjadi incaran bagi pelaku kejahatan.
"Saat ini sedang terjadi penipuan yang dilakukan oleh salah satu travel yang cukup terkenal, selain travel tersebut sebenarnya masih banyak biro perjalanan lainnya yang melakukan hal itu, tidak harus biro besar saja, waspadai biro dan selain visa haji," jelasnya.
Ia menuturkan bahwa dalam pergerakan biro haji dan umrah dilakukan dengan gerilya. Mereka melakukannya dengan mendatangi satu per satu calon konsumen mulai dari masyarakat umum hingga kalangan pondok pesantren di daerah pelosok. Sehingga masyarakat harus waspadai biro dan selain visa haji. Banyak juga yang berangkat dengan menggunakan visa selain haji.
Dengan cara menggunakan berbagai modus promosi mereka lakukan, contohnya dengan menjanjikan umrah menginap di hotel yang berbintang lima dengan harga Rp 17 juta. Hal itu dapat dilakukan tapi hanya sebatas promo. Tidak mungkin seluruh jemaah dapat fasilitas sama.
"Kalau hanya sebatas promo misal dari sekian jemaah yang ada, lalu beberapa mendapat promo (reward) seperti itu bisa, tapi kalau semua jelas tidak mungkin dan tidak masuk akal," paparnya.
Endro juga menambahkan dengan contoh lainnya yaitu memberikan tawaran paket haji murah. Misal cukup dengan biaya Rp 25 juta sudah bisa berangkat haji dalam dua tahun. Hal itu bertolak belakang dengan daftar antrean pemerintah.
Sedangkan, para biro kecil itu biasanya membutuhkan 'penarik' semacam itu untuk dapat memikat konsumen. Setelah umpan terperangkap, tidak sedikit oknum penyelenggara biro haji dan umrah itu yang pada akhirnya kabur.
Ia meminta kepada masyarakat agar lebih waspada. Saat ini Kementerian Agama (kemenag) sudah mengeluarkan harga wajar untuk bisa berangkat umrah antara Rp 20 juta hingga Rp 23 juta. Sedangkan untuk biaya haji selalu diumumkan pada tiap tahunnya. "Tapi meski sudah banyak kasus yang terjadi, namun masih banyak konsumen yang tidak kapok akan hal itu, mereka selalu bertanya paket umrah yang paling murah," jelasnya.
Adapaun hal lain yang patut diwaspadai oleh masyarakat yaitu berangkat haji dengan menggunakan visa di luar visa haji. Tidak sedikit kasus mengenai itu, oknum dari penyelenggara haji dan umrah memberangkatkan jemaah dengan menggunakan visa ziarah atau visa kerja sementara.
Menurut Endro, dalam penggunaan kedua visa tersebut tidak meberikan jaminan. Belum tentu saat sudah sampai di Arab Saudi, jemaah akan diperbolehkan masuk. Jangan-jangan akan disuruh pulang kembali? Melihat dari sisi niatnya saja, ia menyangsikan apakah ibadah haji yang dilakukannya akan sah atau tidak jika memaksakan diri seperti itu. Endro sekali lagi meminta kepada masyarakat agar selalu waspada jika ada biro haji dan umrah yang memberikan tawaran hal yang tidak masuk akal. "Perlu diketahui, bahwa harga visa haji di pasaran itu luar biasa mahal," terangnya.
0 Response to "Waspadai Biro Perjalanan Promo dan Berangkat Selain Visa Haji"