Penerapan E-Hajj – persoalan visa seringkali mempersulit keberangkatan para jamaah. Sehingga Arab Saudi harus memikir matang-matang hingga pada akhirnya telah siap untuk mengimplementasikan visa e-hajj di seluruh dunia tanpa terkecuali dan akan dimulai pada tahun ini. Negara-negara yang ada di seluruh dunia saat ini sudah bisa untuk melakukan pengajuan perjanjian untuk pelaksanaan haji pada sistem visa elektronik. Kalau menurut dari Kementerian Haji, Arab Saudi menginginkan sekali agar sistem visa haji ini dapat terintegrasi untuk dapat memastikan pelaksanaan ibadah haji yang nyaman dan bebas dari kerumitan. Pertemuan tingkat tinggi ini telah digelar pada Ahad lalu untuk membahas strategi implementasinya.
Wakil Menteri Haji dan Umrah yani Dr Abdul Fattah Mashat mengatakan, bahwa Kami hanya ingin memastikan bahwa jamaah haji merasa nyaman selama perjalanan ziarah mereka di kerajaan, mulai dari embarkasi sampai kunjungan ke tempat-tempat suci sambil melakukan segala ritual dan sampai kembali ke Tanah Air, setelah dengan adanya penerapan e-hajj ini.
Dia menuturkan, bahwa e-visa telah terintegrasi dengan berbagai macam instansi pemerintah dan dapat memungkinkan kementerian untuk melakukan pelacakan layanan yang diberikan oleh seluruh peziarah. Penerapan e-hajj sebelumnya telah dilakukan uji coba di beberapa negara, sistem ini sudah dilakukan sejak pelaksanaan haji pada tahun lalu. Kementerian Haji dan Umrah telah berhasil menerapkannya pada Negara Malaysia, India dan Indonesia serta beberapa negara lainnya.
E-visa ini berbeda dengan paspor dan tidak bersatu dengannya, melainkan keduanya secara terpisah. Dan dalam format halaman ukuran A4 yang terpisah. Di dalam E-visa itu berisi rincian para peziarah dan sistem barcode yang memungkinkan pihak yang berwenang untuk memeriksa gerakan peziarah mulai dari keadatangan sampai keberangkatannya.
Untuk dapat menghindari keterlambatan dalam prosedur imigrasi pada saat kedatangan, kerajaan juga menghubungkan pada sistem visa elektronik untuk dapat menyelesaikan prosedur imigrasi bagi peziarah haji di titik embarkasi mereka di negara asalnya. Ini telah terbukti berhasil di beberapa negara yang dijadikan uji coba pada tahun lalu.
Jamaah haji Malaysia telah melakukan uji coba menggunakan sistem Proof of Concept (POC) untuk pra-izinnya sebelum keberangkatan mereka ke Arab Saudi. Malaysia dan India telah berhasil mengimplementasikan sistem e-hajj ini.
Dengan menggunakan sitem visa elektronik yang baru ini, foto dan data jamaah dapat dipindai dan seluruh rencana perjalanan mereka akan langsung dapat terlihat dengan jelas. Hal ini dapat memberikan kemudahan untuk seluruh pemangku kepentingan juga, dengan tujuan untuk menghindari jamaah yang mengalami sesat di jalan. Menurut dari pejabat Kementerian Haji, pada sistem baru ini dapat membantu merampingkan transportasi internal dan pengelompokan jamaah haji
Sebagaimana yang telah diketahui bersama, bahwa dalam pengurusan visa jamaah haji harus dilengkapi dengan beberapa dokumen penting seuruh jamaah dalam satu kloter (kelompok terbang). Jika dari satu kloter terdapat satu jamaah yang belum melengkapi dokumen haji maka visa tetap tidak akan dikeluarkan oleh otoritas Saudi. Namun, dalam pengecekkan kelengkapan jamaah pada tahun ini sudah dipermudah dengan adanya sistem e-hajj sehingga untuk dapat mengetahui data masing-masing jamaah dengan mudah.
Apabila sistem kerja terintegrasi dengan baik, serta sejumlah dokumen telah terkumpul lengkap, makan tetu saja keterlambatan visa haji tidak seharusnya terjadi. Hal inilah harapan dari sejumlah jamaah haji yang hingga saat ini belum juga menerima visa, proses yang lamban seperti itu tidak akan terjadi lagi dan dapat diperbaiki dari jauh –jauh hari sebelum keberangkatan.
0 Response to "Penerapan E-Hajj Siap Meluncur di Seluruh Dunia"