Imigrasi Palu Baru Terbitkan 35 Paspor TKI Dalam Kurun 3 Bulan

Imigrasi Palu baru terbitkan 35 Paspor TKI dalam kurun 3 bulan. Kantor Imigrasi Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam kurun waktu tiga bulan terakhir ini baru menerbitkan paspor. Paspor yang telah diterbitkan itu sebanyak 35 paspor untuk para calon tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berasal dari daerah tersebut. Mereka lebih memilih bekerja di luar negeri dengan alasan yang hampir sama yaitu gaji disana lebih besar setidaknya cukup untuk menghidupi keluarga. Para TKI berani menanggung segala risiko demi keluarga.

Kepala Imigrasi asal Palu yakni Suparman mengatakan, bahwa ada beberapa Negara tujuan TKI Sulteng antara lain Negara Malasyia, Brunai Darussalam, Singapura, Taiwan dan Hongkong. Dalam hal penerbitan paspor tersebut, pihak Imigrasi Palu sangat berhati-hati dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, jangan sampai ada hal yang tidak di inginkan. Apalagi sampai kecolongan. Imigrasi Palu baru terbitkan 35 paspor TKI dalam kurun 3 bulan. "Sebab itu, bagi pemohon paspor sebelum mengajukan baiknya mengetahui persyaratan pembuatan paspor dan melengkapinya karena harus memenuhi semua persyaratan yang telah ditetapkan," jelasnya.

Menurutnya, jika masih ada salah satu persyaratan yang tidak dipenuhi, otomatis dipastikan bahwa paspor tidak akan diterbitkan. Oleh karena itu, Suparman meminta kepada masyarakat yang akan mengurus paspor harus terlebih dahulu melengkapi seluruh dokumen persyaratan administrasi sesuai yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Imigrasi Palu baru terbitkan 35 Paspor TKI dalam kurun 3 bulan.

Jika semua persyaratan sudah terpenuhi, barulah pemohon akan menjalani tahap selanjutnya yaitu tes wawancara dan pemotretan serta sidik jari. "Tapi, jika masih ada persyaratan belum dipenuhi, otomatis belum bisa diproses untuk ke tahap yang lebih lanjut lagi," sambung dia. 

Lanjut Suparman, imigrasi Palu akan terus meningkatkan pelayanan paspor dan juga pengawasan keimigrasian terhadap orang asing yang akan masuk, apalagi yang bekerja di wilayah Sulteng. 

Seperti yang sudah dilakukan terhadap tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok yang banyak bekerja di perusahaan tambang di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara. Di dua kabupaten tersebut, banyak juga pekerja asing asal China yang bekerja di perusahaan tambang. 

Ada banyak warga Tinongkok yang bekerja di daerah tersebut perkiraan ada sekitar 1.000an warga Tiongkok dan semuanya masih dalam pengawasan Imigrasi Palu dan Luwuk, Kabupaten Banggai. 

Untuk sejauh ini, rata-rata para pekerja asing asal China yang bekerja di Morowali dan Morowali Utara legal masuk ke daerah Sulteng dan dokumen keimigrasiannya juga lengkap, baik dari paspor maupun izin tinggal resmi. Pada tahun 2016 lalu, tutur Suparman sudah tercatat ada sebanyak 188 TKI asal Sulteng yang mengurus paspor di Kantor Imigrasi Palu. 

Tweet