Pelunasan Biaya Haji Dimulai 10 April

Pelunasan biaya haji dimulai 10 April. Menteri Agama (Menag) yakni Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan bahwa pelaksanaan pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahun 1438 Hijriah/2017 Masehi untuk jemaah haji umum akan mulai dibuka pada Senin 10 April 2017. Oleh karena itu segera dipersiapkan dananya.

"Jemaah haji yang masuk di daftar sudah bisa melakukan pelunasan biaya haji dimulai 10 April dengan melunasi kewajibannya itu melalui 17 bank yang sudah ditetapkan dan tersebar di seluruh Indonesia. Kami mengimbau agar pelunasan (BPIH) dilakukan segera. Kami beri waktu beberapa hari lagi," jelas Lukman di sela kunjungannya di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan.

Lukman mengungkapkan bahwa adanya aturan yang mengenai tentang BPIH tersebut segera diterbitkan paling lambat besok dalam bentuk keputusan dari presiden (keppres). "Presiden Joko Widodo telah melakukan penandatanganan naskahnya dan sekarang sudah ada di Kementerian Hukum dan HAM untuk diundangkan." Diingatkan kembali bahwa pelaksanaan pelunasan biaya haji dimulai 10 April.

Terbitnya keppres BPIH pada tahun ini jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan tahun yang lalu. Keppres BPIH pada tahun 2016 ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo sejak pada tanggal 13 Mei 2016.

Pada 2017 ini, biaya ongkos naik haji (ONH) sudah naik senilai Rp249 ribu sehingga rata-rata biaya haji sebesar Rp34,8 juta. Dari jumlah 12 embarkasi, nilai BPIH berbeda-beda.Embarkasi Makassar merupakan memiliki catatan yang paling mahal dengan jumlah sebesar Rp38,9 juta, sedangkan biaya yang paling murah itu dari embarkasi Aceh Rp31,4 juta.

"Adanya perbedaan pada biaya haji ini disebabkan ada perbedaan letak geografis. Setiap lokasi (embarkasi) memiliki jarak yang berbeda untuk menuju ke Tanah Suci. Itu juga memengaruhi penggunaan bahan bakar pesawat. Salah satu komponen terbesar BPIH ialah alat transportasi. Konsumsi avtur pesawat juga berbeda-beda," jelas Lukman.

Sebelumnya, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) yakni Abdul Jamil telah menyebutkan untuk kuota haji Indonesia pada tahun ini sebanyak 221 ribu. Dengan jumlah sebanyak itu terdiri atas 204 ribu jemaah haji reguler serta 17 ribu jemaah haji khusus.

Setelah melakukan pelunasan BPIH, Kemenag akan segera memproses pengurusan berkas-berkas calon jamaah haji, termasuk visa bagi jemaah haji. Untuk mengantisipasi agar tidak teradinya keterlambatan visa seperti tahun lalu, Jamil mengaku sudah melakukan penyusunan prosedur baku dalam pengurusan visa, termasuk di antaranya yaitu seluruh dokumen dari daerah dikirim ke Jakarta untuk segera disahkan di Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia.

"Hal-hal seperti dulu jangan sampai terjadi kembali pada pelaksaan pemberangkatan haji di tahun ini. Tidak boleh lagi ada orang yang ingin meloncat ke kloter yang paling awal atau sebaliknya minta mundur. Itu akan terjadi kekacauan dalam penyusunan kloter yang memang sudah di atur oleh penanggung jawab hal tersebut," tegas Jamil.

Tweet