Antre Buat Paspor di Yogyakarta Kini Tak Lama

Antre buat paspor, Kantor imigrasi kelas 1 Yogyakarta pada senin 11 September 2017 sudah tak antre lagi terlihat lenggang. Tidak ada pemohon paspor yang menumpuk. Mereka yang datang ke kantor terlayani dengan baik tanpa waktu yang lama. Kelancaran ini terjadi karena bentuk efek dari pelayanan antrean yang saat ini dialihkan dengan menggunakan sistem online via WhatsApp.

Sejak dimulainya sistem ini pada 7 Agustus 2017, masyarakat luas dipermudah dalam antre buat paspor dengan menggunakan layanan antrean yang berbasis android. Dimana aplikasi tersebut bernama ‘Antrian Paspor’ dan aplikasi tersebut sudah tersedia di Play Store dan dapat diunduh secara gratis tanpa biaya, sementara dengan menggunakan web, masyarakat juga dapat mengaksesnya di antrian.imigrasi.go.id.

“Sebelum terciptanya aplikasi ini banyak sekali masyarakat yang mengeluh, mereka harus datang subuh atau pagi-pagi sekali agar mendapat nomor antrean lebih awal. Saat antre pun merasa jenuh karena lama menunggu. Tapi saat ini, sudah tidak perlu lagi antre buat paspor dengan waktu yang lama.” Papar Didik Heru, Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Yogyakarta.

Namun, dari kantor imigrasi yang beralamat di Jalan Solo KM 10, Maguwoharjo, Depok, Sleman tetap membantu para pemohon paspor yang datang dan belum mendaftar dengan menggunakan aplikasi tersebut.

Seperti biasa yang terjadi, mereka berasal dari kalangan orang tua yang tidak mengerti dengan teknologi. Kepada pemohon papor itu, para staf dari imigrasi akan siap melayani dan memberikan arahan.

Contoh halnya, seperti yang dialami oleh warga Maguwoharjo yang bernama Iyos yang berusia 69 tahun. Dia tidak akrab dengan yang namanya internet, ponselnya saja masih tipe lama dan bukan tipe  ponsel pintar.

“Saya datang kesini ingin mengurus paspor dan mohon dibantu. Bagus ya sekarang lebih cepat,” tuturnya.

Sementara itu, dari Kasubsi Informasi Keimigrasian yakni Retno Dewi menjelaskan, bahwa kini antrean hanya dilayani dengan melalui online. Di aplikasi tersebut pemohon paspor dapat mengecek kuota pelayanan hari yang telah ditentukan, dengan memilih hari dan waktu pelayanan misal pagi atau siang.

“Jadi pemohon paspor dapat menentukan yang dia inginkan, mau waktu pagi ataupun siang. Efeknya pada saat ini tidak ada penumpukan lagi. Padahal setiap harinya itu ada sebanyak 200 hingga 250 pemohon paspor yang datang,” jelasnya.

Gambar teknisnya itu adalah, bagi pemohon membuat akun dengan mengisi identitas. Selanjutnya dalam menentukan jadwal antrean. Setelah itu akan muncul kode booking yang berupa barcode yang harus diprint atau cukup disimpan di ponsel saja.

Bersama dengan membawa barcode itu, pemohon wajib membawa seluruh persyaratan dengan lengkap untuk dapat mengurus paspor. 

“Kalau syarat yang telah ditentukan itu tidak lengkap, ya harus dilengkapi terlebih dahulu dan tetap harus mengantre lagi,” paparnya.

Tweet