Soal bebas visa, Presiden Joko Widodo menyoroti soal penolakan oleh sekelompok masyarakat terhadap kebijakan bebas visa masuk Indonesia yang menilai adanya kebijakan tersebut justru akan mengancam Indonesia sebab akan membuka pintu masuk bagi para teroris ke Indonesia. Berbicara soal bebas visa Jokowi menyelipkan candaan saat menyinggung bebas visa. “Indonesia tidak perlu merasa takut dengan adanya ancaman teroris karena adanya kebijakan bebas visa. Justru teroris itu berasal dari Indonesia,” candanya.
Lanjutnya, Negara lain saja sudah dibuka bebas visa, Indonesia pun sama. Ancaman teroris justru ada di Negara kita sendiri. Soal bebas visa tidak ada masalah jika Indonesia ingin lakukan hal yang serupa.
Pada tahun 2015, Singapura telah memberikan bebas visa terhadap 170 negara dan Indonesia 14 negara. “Soal bebas visa, kenapa kita tidak buka? Takut dengan teroris? Alasannya terkadang ada-ada saja. Nakut-nakutin Presiden saja. Saya ini tidak takut,” ujar Jokowi.
Adanya kebijakan bebas visa, menurut Jokowi, memang sudah sangat diperlukan agar Indonesia mampu bersaing dengan Negara-negara lain. Pemerintah juga harus begerak dengan cepat untuk membuat kebijakan itu untuk dapat memenuhi target kunjungan wisatawan luar negeri ke Indonesia.
Pemerintah telah menargetkan sebanyak 20 juta wisatawan yang masuk ke Indonesia pada tahun 2019. Pembebasan visa merupakan salah satu cara untuk dapat memenuhi target itu.
Hingga pada Mei 2017 lalu, Pemerintah telah memberikan pembebasan visa kunjungan bagi warga 169 negara. Namun, menurut hasil survey Indeks Destinasi Asia Pasifik yang dirilis oleh Mastercard, dalam kebijakan bebas visa tersebut dinilai tidak akan ampuh untuk menggerek jumlah turis asing berlibur ke Indonesia.
Dalam survey tersebut menyebutkan, bahwa Bangkok hingga saat ini masih menjadi destinasi di Asia Pasifik yang paling banyak dikunjungi. Sementara itu, Singapura tetap menjadi surga belanja bagi turis mancanegara.
Menuru daftar ynag telah tercatat bahwa ada 10 kota di Asia Pasifik yang menjadi tempat liburan bagi para turis asing, yang dirilis langsung oleh Mastercard itu, tidak ada satu kota pun yang ada di Indonesia yang masuk dalam daftar sepuluh besar destinasi wisata.
0 Response to "Tanggapi Soal Bebas Visa dan Teroris di Indonesia"