Paspor untuk umrah dan wisata, Pemerintah Indonesia saat ini sedang dikagetkan dengan ditemukannya sepuluh WNI yang berada di kota Marawi, Filipina. Dua dari sepuluh WNI memperoleh paspor di Kantor Imigrasi Kota Tasikmalaya dengan izin permohonan untuk ibadah umrah dan wisata.
Kasie Informasi dan Sarana Komunikasi dari Kantor Imigrasi Kelas II Tasikmalaya yakni Idha Ismawati menuturkan, bahwa dua warga tersebut yang memperoleh paspor untuk umrah dan wisata dari kantornya yaitu dengan nama Ahmad Saran dan Wawan Sadira. Kedua itu merupakan kakak beradik. Keduanya mendapat paspor dengan periode yang berbeda. Untuk paspor Ahmad diterbitkan sejak 1 April 2015, sedangkan paspor Wawan diterbitkan pada 22 Mei 2015.
"Kalau pernyataan yang diungkapkan Ahmad ketika kami wawancara, dirinya mengaku membuat paspor untuk keperluan umrah. Dan Wawan mengatakan untuk keperluan wisata, jadi keduanya itu memperoleh paspor untuk umrah dan wisata," terangnya pada wartawan.
Tujuan untuk wisata Wawan, ketika di wawancarai dengan petugas imigrasi itu pun bukan untuk ke Filipina, melainkan untuk ke Malaysia. Atas kejadian tersebut, pihak Imigrasi kota Tasik pun melakukan koordinasi dengan pihak Kepolisian untuk dapat mengungkap lebih jelas tujuan keberangkatan keduanya ke Fipilina.
"Kami lakukan koordinasi dengan pihak keamanan yang terkait dengan adanya data mereka, selain itu sudah ada dari pihak kepolisian yang meminta konfirmasi kebenaran diterbitkannya paspor mereka," paparnya.
Namun, dia memastikan kembali, bahwa Ahmad dan Wawan telah memenuhi berbagai persyaratan guna memperoleh paspor. Sehingga ia menyebut paspor yang dimiliki keduanya itu terbilang sah. "Agar dipastikan kembali bahwa keberangkatan mereka izinnya legal karena syaratnya semua dilengkapi," tuturnya.
Sebelumnya, dari juru bicara Kemenlu yakni Arrmanatha Nasir mengatakan, bahwa para WNI merupakan anggota Jamaah Tabligh (JT) dari beberapa kota yang berada di Marawi dalam rangka untuk berdakwah. Pada saat berlangsungnya siaran pers yang dikirim ke sejumlah media yang tersedia, Arrmanathamengungkapkan, ada sebanyak sepuluh orang WNI yang dipastikan sebagai anggota JT yang tengah menjalankan dakwah selama 40 hari.
0 Response to "Paspor Untuk Umrah dan Wisata Digunakan Dua WNI"