Protes visa umrah, Asosiasi Agen Perjalanan Pakistan (TAAP), beberapa hari yang lalu telah menggelar demonstrasi di luar Lahore Press Club pada Senin, 30 Oktober 2017 kemarin. Mereka memprotes adanya kebijakan umrah dari pemerintah Saudi dan Pakistan. Banyak beberapa agen yang masing-masing membawa anggota asosiasinya yang ikut serta dalam demonstrasi tersebut, mereka semua menuntut agar pemerintah Arab Saudi membuat proses umrah lancar dan murah untuk para peziarah.
Adanya biaya pengurusan visa umrah sebesar 60,000 Real Saudi, mereka menolak dan protes visa umrah. Besaran biaya trsebut dikenakan oleh pemerintah Saudi dan dana penambah yang dipungut oleh kantor Etimad dimana setiap peziarah umrah wajib mengambil sidik jari dan dikenakkan biaya sebesar 600 Real Saudi hingga 700 Real Saudi untuk tujuan itu.
Warga Pakistan protes visa umrah sebab adanya kebijakan baru. Seluruh peziarah umrah yang berasal dari Pakistan akan diambil sidik jari sebelum melanjutkan perjalanan ke tanah suci. Langkah yang diambil tersebut dipandang oleh para anggota TAAP dengan sikap yang cemas. Dan para asosiasi pun telah memberikan sikap untuk memberhentikan keputusan itu. Dari mereka mengatakan bahwa keputusan seperti itu tidak hanya dapat melipat gandakan kesengsaraan para peziarah tetapi juga sama saja memasukkan data pribadi dan data nasional peziarah yang dipertaruhkan.
Salah seorang petugas dari kantor TAAP meminta kepada rekan-rekannya untuk berhenti mencari visa untuk umrah selama satu bulan lamanya. Jeda waktu selama kirinya itu cukup untuk mendesak pemerintah Saudi untuk dapat membatalkan keputusannya tersebut.
Adapun dari seorang pejabat senior dari TAAP mengatakan bahwa pemerintah Arab Saudi juga telah melakukan usaha dalam menerapkan kondisi yang semacam itu pada peziarah beberapa tahun lalu. Namun, masih saja gagal dilakukan karena ditentang oleh para anggota dari TAAP.
Dia menuturkan bahwa Etimad ialah perusahaan yang berbasis di Dubai dan salah satu direkturnya itu ialah nasional India. Dengan adanya kenyataan ini maka Pakistan tidak akan dapat berbagi data warganya dengan perusahaan yang semacam itu. Justru, lanjutnya, yang ada juga di masa lalu seteah melakukan pemrotesan mereka, keputusan tersebut ditangguhkan oleh pihak yang berwenang. Namun, sekarang setelah dua tahun baru dilaksanakan lagi.
Masih terkait dengan kasus ini, dari Kedutaaan Besar Saudi di Islamaabad memnag telah mengeluarkan sebuah surat yang telah ditujukan ke agen perjalanan Kementerian Agama dan Haji Umrah Pakistan. Menurut dari surat tersebut, Kementerian Luar Negeri di Riyadh telah memberikan perintah untuk melakukan pengaktifan Registrasi Biometrik untuk semua visa, termasuk untuk keperluan haji dan umrah. Adanya tujuan ini, perusahaan “VFS/global” telah diberikan tugas untuk bekerja di samping agen perjalanan haji dan umrah.
“Kami sangat berharap sekali, agar Anda tetap mematuhi arahan batu dan menerapkan pendaftaran biometrik untuk aplikasi visa haji dan umrah. Dari Kedutaan Besar Arab Saudi ingin memanfaatkan adanya kesempatan yang seperti ini untuk dapat memperbaharui kepastian kantor Etimad dengan pertimbangan tertinggi,” begitu kutipan yang ada di dalam surat Kedubes Besar Arab Saudi.
Perlu dijelaskan dengan jelas bahwa disini Etimad Pakistan nantinya akan menangani pemrosesan aplikasi visa untuk Kerajaan Arab Saudi (KSA). Bagi setiap orang yang memerlukan visa agar dapat masuk ke KSA dari Pakistan, baik untuk yang haji, umrah, bisnis, pekerjaaan atau tujuan lain harus datang ke Pusat Pelayanan Visa Etimad (VSC) yaag ada di Karachi, Lahore, Islamabad, Peshawar dan Quetta. Di kantor tersebut mereka wajib membuat dan memberikan berbagai data biometriknya, yang saat ini data ini telah menjadi bagian wajib dari aplikasi visa mereka.
Untuk saat ini, sudah ada enam pusat di Pakistan, yakni dua di Karachi dan yang satunya lagi di Lahore, Islamabad, Pashawar dan Quetta. Seluruh pusat pengurusan data visa secara kolektif ini akan melakukan proses sekitar 1,2 juta aplikasi visa untuk per tahunnya saja. Statistik TAAP menubjukkan bahwa pada tahun lalu ada sebanyak 1,5 juta peziarah yang mengunjungi Arab Saudi untuk melaksanakan ibdah umrah, sementara ada 185.000 yang melaksanakan ibadah haji.
Salah seorang peserta demonstrasi saat itu juga menuturkan bahwa Pakistan merupakan negara dari salah satu negara yang mengirimkan jamaah umrah terbanyak di dunia.
0 Response to "Pakistan Protes Kebijakan Baru Urus Visa Umrah"