Petugas Imigrasi Ambon Amankan Seorang WNA Filipina

Petugas imigrasi Ambon amankan seorang WN Filipina. Kantor Imigrasi Kelas I Ambon hingga saat ini masih menahan seorang warga negara asing (WNA) yang berasal dari negara Filipina dan sedang diusahakan untuk dipulangkan ke negara asalnya tersebut. 

"WNA yang menurut dari pengakuannya ia bernama Phonto itu sudah ditahan di Kantor Imigrasi selama dua bulan dan kami sementara masih berusaha untuk proses pemulangannya, Petugas imigrasi Ambon amankan seorang WNA Filipina" jelas Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Ambon yakni Budi Priyatno di Ambon.

Budi juga menerangkan, pada waktu proses penangkapannya dilakukan oleh kapal Patroli dari Armada Lantamal IX Ambon pada saat yang bersangkutan dalam keadaan sedang menjaga rompon milik warga di perairan teluk dalam Ambon tepatnya berada di kawasan Desa Halong. Sehingga pada akhirnya, petugas imigrasi Ambon amankan seorang WNA Filipina.

Armada IX ini telah menahan yang bersangkutan karena memang sudah jelas, lanjutnya, dia tidak memiliki sama sekali kelengkapan dokumen apapun yang terkait mengenai dirinya termasuk kartu tanda penduduk (KTP). Berbahasa Indonesia juga sangat tidak lancar kemudian pihak Armada IX ini telah menghubungi Imigrasi Kelas I Ambon guna penanganannya lebih lanjut lagi. 

"Petugas Imigrasi juga mengalami kesulitan saat melakukan wawancara terhadap dirinya, akhirnya dipakai juga seorang penerjemah asal Philipina," ujarnya. 

Setelah selesai di wawancara dan meyakinkan kita untuk di tahan di Kantor Imigrasi dan juga menghubungi Konsulat Philipina yang ada di Manado, Sulawesi Utara, guna konsultasi yang lebih lanjut untuk proses pemulangan yang bersangkutan. 

"Imigrasi Kelas I Ambon masih dalam proses pemulangan yang masih memerlukan banyak biaya perjalanan yang agak sulit juga, karena itu kita sedang berhubungan dengan International Organization for Migration (IOM)| Indonesia guna melanjutkan proses pemulangan," ucapnya. 

Ia juga menambahkan, bahwa WNA asal Filipina ini, dahulu menjadi nelayan yang bekerja pada kapal-kapal nelayan namun ada masalah yaitu haknya tidak di bayar oleh perusahaan tempat ia bekerja dan turun ke darat dan bekerja sebagai penjaga rompon. 

Menurutnya, ditugaskan di Kantor Imigrasi Kelas I Ambon sudah terhitung sejak Februari 2017 hingga awal April 2017 sudah ada sebanyak 15 orang, 13 di antaranya asal Filipina dan proses pemulangannya di biayai IOM, kemudian satu orang Myanmar juga dengan IOM, kecuali satu warga Thailand yang dipulangkan dengan biaya asal negaranya. 

Tweet